Sosial media telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia modern. Dalam satu dekade terakhir, penggunaan sosial media meledak dan menjadi fenomena global yang mengubah cara orang berinteraksi dan berkomunikasi. Ada banyak keuntungan dari penggunaan sosial media, seperti memperluas jaringan sosial, memudahkan komunikasi, dan mendapatkan informasi terkini. Namun, seperti teknologi lainnya, penggunaan sosial media juga memiliki kerugian dan dampak yang perlu diperhatikan, seperti cyberbullying.
Apakah kalian pernah mendengar tentang cyberbullying?. Cyberbullying adalah tindakan yang dapat menyebabkan dampak negatif pada kesejahteraan emosional mental individu yang menjadi korban. Bentuknya berupa tindakan menyakiti atau mengganggu orang lain secara online menggunakan media sosial. Contoh cyberbullying termasuk mengirim pesan yang jahat atau mengancam, penghinaan, sampai menyebarkan rumor palsu. Cyberbullying dapat memiliki dampak buruk pada kesehatan mental seseorang seperti kecemasan, depresi, dan bahkan dampak terburuknya adalah memiliki pikiran untuk bunuh diri atau mengakhiri hidup.
Seperti kasus cyberbullying yang menimpa penyanyi Keisya Levronka. Keisya menuai kritik pedas dari netizen lantaran kerap gagal menyanyikan nada tinggi dari lagunya sendiri. Bukan hanya satu video, Keisya gagal nyanyikan nada tinggi lagu “Tak Ingin Usai” dalam beberapa penampilan live-nya. Bahkan banyak juga yang jadi membandingkan dirinya dengan para penyanyi lain yang mengcover lagu “Tak Ingin Usai.” Kondisi ini ternyata memberi dampak psikologis bagi Keisya. Dia mendadak menjadi orang yang kurang percaya diri dan tak berani bersosialisasi. Saat bertemu dengan orang banyak, hal yang buruk menguasai pikiran Keisya Levronka.
Oleh karena itu, cyberbullying dianggap sangat kejam dan seperti alat yang membunuh individu secara tidak langsung. Pencegahan terhadap cyberbullying memainkan peran penting dalam melindungi diri sendiri atau orang lain. Berikut merupakan beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah cyberbullying.
1. Mempertimbangkan
Postingan
Setiap postingan di media sosial bisa memancing keributan bahkan perundungan. Meskipun kita memposting hal yang sepele seperti urusan pribadi kita, hal tersebut bisa membuat orang lain menyerang kita karena merasa tersinggung atau berbeda dengan mereka. Oleh karena itu, sebaiknya kita selalu mempertimbangkan setiap konten yang akan kita bagikan di media sosial. Jika sekiranya akan menimbulkan masalah, lebih baik kita menyimpannya sendiri.
2. Jangan
Memulai Ujaran Kebencian
Tidak jarang tindakan cyberbullying diakibatkan oleh tindakan atau ucapan dari korban itu sendiri. Misalnya jika kita menyampaikan sebuah ujaran kebencian pada seseorang, maka kita bisa diserang habis-habisan oleh para pendukung atau orang-orang yang sepaham dengannya. Hal ini juga bisa terjadi apabila kita memberikan komentar buruk terhadap postingan seseorang, apalagi sampai menghina, kita akan menjadi objek serangan orang-orang yang tidak terima dengan komentar kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu menjaga ucapan kita di media sosial agar tidak menjadi korban bullying.
3. Selektif
Dalam Mengomentari Isu
Sering kali seseorang menjadi korban bullying karena salah dalam mengomentari isu yang sedang beredar. Terkadang isu-isu di media sosial erat dengan kelompok-kelompok yang fanatik. Apabila kita salah berkomentar, kita bisa diserang oleh kelompok-kelompok tersebut. Oleh karena itu, kita harus selektif dalam mengomentari isu. Usahakan hanya mengomentari isu yang benar-benar kita pahami dan tidak membuat orang lain merasa tersinggung.
Kesimpulannya,
penggunaan media sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita
sehari-hari. Gunakanlah sosial media dengan baik dan bertanggung jawab, hindari
perbuatan buruk seperti cyberbullying. Sebelum menilai orang lain, lihatlah
dulu pada diri kita masing-masing apakah kita sudah menggunakan sosial media
dengan bijak, karena hal ini juga dapat melindungi kita dari bullying.