Mantan penyanyi Taiwan, Huang Shao Ku menjalani vasektomi
karena hanya mampu memiliki 2 anak. Hal tersebut disampaikannya melalui akun facebook
miliknya.
Pada bulan November, Huang Shao Ku dan istrinya, Yumi Lin,
menyambut kelahiran anak kedua mereka yang diberi nama Duo Duo. Namun beberapa
lama setelah itu, Shao Ku memutuskan untuk menjalani vasektomi.
Melalui akun facebooknya, Ia bercerita bahwa masih ingin
memiliki lebih banyak anak. Namun, hal tersebut tidak mungkin dilakukannya
mengingat kondisi keuangannya, untuk itu Ia lebih memilih melakukan vasektomi
untuk mengurangi beban keluarganya.
“Dalam masyarakat sedang terjadi penurunan tingkat
kelahiran, maaf saya hanya mampu berjuang untuk 2 anak. Jika saya memiliki
kemampuan, saya mau lebih banyak lagi. Dibandingkan dengan kesulitan yang
dihadapi oleh istri saya, apa itu sedikit rasa sakit fisik untuk saya?, jadi
saya akan menjalani vasektomi hari ini,” tulisnya.
Menanggapi pernyataan Shao Ku tersebut, netizen ramai
memberikan pujian atas keputusannya, dan mengatakan bahwa Ia merupakan suami
yang perhatian, baik, dan pekerja keras.
Beberapa tahun terakhir merupakan tantangan yang tidak mudah
untuk Huang Shao Ku. Kegagalan dalam berbisnis membuatnya terlilit hutang.
Untuk menutupinya, Ia beralih menjadi supir taksi untuk untuk menyokong
kehidupan bersama keluarganya. Melalui itu, Ia mempunyai penghasilan S$1.300
atau sekitar Rp 20 juta perbulan.
Keuangannya juga sempat membaik setelah mendapatkan peran
bermain dalam drama Taiwan “Glory of Love”. Ia mendapatkan S$3.000 atau Rp 46,5
juta sebulan, namun belum cukup untuk menutupi kebutuhan dasarnya, apalagi Ia
tidak memiliki tabungan.
Ia juga sempat mengungkapkan bahwa biaya pendaftaran taman
kanak-kanak putra pertamanya yang berumur 2 tahun, Ah Mo, mencapai S$2.125 atau
Rp 33 juta dan ditambah biaya bulanannya sebesar S$850 atau Rp 13 juta.
Meskipun mendapatkan jadwal syuting yang padat, Ia tetap
bekerja sebagai supir taksi dengan memanfaatkan waktu istirahat ataupun selepas
syuting. Dengan hal yang Ia lakukan, Ia berharap dapat memberikan contoh bahwa
artis seharusnya tidak hanya diam di rumah menunggu tawaran pekerjaan.