Memory Lane, Nostalgia Pasca Perang Shinjuku

 


Memory Lane adalah area kecil dengan lorong sempit yang dipenuhi oleh restoran dan warung makan di Shinjuku, Jepang. Remang-remang, ramai, kumuh, dan sebagian besar berkonsep tua dan bobrok, hanya muat beberapa orang saja.

Nama aslinya Omoide Yokocho, namun populernya disebut sebagai "Memory Lane" alias "Gang Kenangan". Jika berkunjung ke tempat ini, mungkin kalian akan merasa seolah-olah melintasi sisi lain Jepang yang berbeda dari biasanya, tempat ini ternyata punya sejarah panjang.

Memory lane terletak di sebelah utara pintu barat stasiun Shinjuku. Pintu masuknya terdapat spanduk berwarna hijau dan kuning yang menandai tanda pintu masuk dalam bahasa Jepang.

Shinjuku telah lama menjadi pusat perkumpulan dan kekacauan. Shinjuku juga merupakan sebuah tempat yang keren pada tahun 1930-an, di mana seniman dan penulis dapat hidup dengan mudah di pinggiran.

Selama Perang Dunia II, Shinjuku hancur karena terkena serangan bom. Namun, walau pernah berada dalam kejadian mengerikan, hal tersebutlah yang memunculkan Memory Lane, pusat kegiatan pasar gelap Jepang yang diduduki. Disini, jika orang-orang membeli makanan dan persediaan lainnya akan diatur ketat oleh pasukan Sekutu.

Jadi, nama Memory Lane merupakan semacam nostalgia untuk pasar gelap pasca perang ini. Walaupun beberapa kota-kota di Jepang sudah banyak berkembang pesat menjadi modern, tempat ini tetap mempertahankan karakter uniknya dengan menawarkan berbagai hidangan dan minuman gaya “izakaya” kepada pengunjung.

Makanan di sini sangat sederhana dan berharga relatif murah. Biasanya tempat ini juga menjadi langganan para pegawai kantoran Jepang setelah bekerja.

Berkunjung ke tempat ini merupakan pilihan yang bagus setelah menjelajahi beberapa tempat terkenal lain di Shinjuku. Beberapa warung buka sekitar pukul 4 sore, namun suasana paling indah adalah saat malam hari, beberapa lentera menerangi lorong-lorong kecil di sini.


Muhammad Naufal Andriansyah

Saya adalah mahasiswa program studi Penerbitan (Jurnalistik) Politeknik Negeri Jakarta

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama