“The Marvels” Film Pendapatan Terendah Sepanjang Sejarah MCU

 


Film “The Marvels” dinobatkan sebagai film MCU dengan pendapatan box office terendah sepanjang sejarah. Film yang diangkat dari komik ini menempati urutan pertama box office pada saat pembukaan. Namun setelah 4 minggu tayang, film ini hanya meraup pendapatan 80 juta dolar di Amerika dan 197 juta dolar secara global.

Pada 10 November 2023, film ini dibuka dengan pendapatan 46 juta dolar di Amerika, yang menjadikan debut terburuk. Pada penayangan hari kedua, penjualan tiket anjlok sebesar 78%.

Sekarang, ketika film ini mendekati akhir penayangannya di bioskop, pendapatannya tidak melebihi film “The Incredible Hulk” tahun 2008 sebesar 246 juta dolar yang bahkan sebelumnya juga sempat dikatakan pendapatan terendah.

Kejadian ini bukanlah hal yang biasa. Hal itu karena MCU merupakan waralaba film komersial tersukses sepanjang masa, dengan pendapatan global sebesar 29,8 miliar dolar melalui 33 film.

Film “The Marvels” juga menjadi film pertama yang gagal dalam mencapai 100 juta dolar dalam box office domestik. Seluruh penayangan film ini tidak mampu menyamai film terdahulunya berjudul “Capten Marvel” pada tahun 2019 dengan pendapatan debut sebesar 153 juta dolar dan 1,13 miliar dolar secara global.

Namun beberapa alasan mengatakan bahwa film “Capten Marvel” memiliki pendukung tambahan karena saat perilisannya berada strategis di antara 2 film besar yaitu “Avengers: Infinity War” 2018 dan “Avengers: Endgame” 2019.

Menanggapi hal ini, CEO Disney, Bob Iger mengatakan bahwa pembatasan produksi pada film ini karena pendemi mempengaruhi hasil akhirnya.

“The Marvels diproduksi saat Covid 19, tidak ada pengawasan banyak di lokasi syuting, seperti yang kita miliki, di mana para eksekutif benar-benar memantau apa yang dilakukan hari demi hari,” ucapnya.

Kemudian Iger juga menambahkan bahwa beberapa film MCU sebelumnya yang berbiaya produksi miliaran dolar membuat para penggemar berekspetasi tinggi pada film berikutnya. Beberapa analisis box office seperti menemukan kejenuhan penonton terhadap superhero. Dengan film “The Marvels” ini membuktikan bahwa penggemar dari komik tidak lagi dapat diandalkan untuk datang ke bioskop.


Muhammad Naufal Andriansyah

Saya adalah mahasiswa program studi Penerbitan (Jurnalistik) Politeknik Negeri Jakarta

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama