Seorang Nenek Didenda Karena Membawa Sandwich ke Australia


Nasib buruk telah menimpa June Amstrong, seorang nenek berusia 77 tahun asal Christchurch, Salandia Baru. Bagaimana tidak, Ia didenda 3 ribu Dolar Australia, atau sekitar Rp. 30,5 juta.

Kejadian itu bermula ketika Ia terbang dari tempat tinggalnya di Chrischurch menuju Brisbane, Australia untuk menjaga rumah teman-temannya. Ia membawa sandwich ayam dan selada di dalam tas ranselnya. Awalnya Ia berencana memakan sandwichnya dalam perjalanan, namun ketika di pesawat Ia malah tertidur.

Saat tiba di Brisbane, sebelum keluar bandara maka koper dan ranselnya harus diperiksa. Ia terkejut ketika petugas bea cukai menahannya. Rupanya penahanan tersebut lantaran sebuah sandwich ayam yang dibawanya.

Petugas itu lantas memberitahu bahwa June akan didenda. Denda tersebut sangat besar karena terdapat pembatasan impor ketat terhadap pengiriman daging ke negara tersebut.

Awalnya Ia mengira bahwa itu hanya sebuah lelucon. Namun ketika mengetahui bahwa pernyataan itu serius, Ia langsung menangis.

Ia sempat bertanya kepada petugas tersebut apakah mereka bisa hanya membuangnya. Ia juga berkata bahwa ini merupakan pelanggaran pertamannya, tetapi setelah berdiskusi petugas tersebut tetap menyebutnya harus membayar denda.

Berdasarkan informasi dari Departemen Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia, June harus mempunyai izin impor untuk membawa makanannya tersebut. Departemen tersebut juga menambahkan bahwa daging dalam kemasan nonkaleng, termasuk barang yang disegel vakum, tidak diperbolehkan masuk ke Australia kecuali disertai dengan izin impor. Daging ayam memberikan risiko biosekuriti signifikan bagi Australia, terutama risiko virus influenza.

Semua impor makanan harus dideklarasikan saat kedatangan di Australia, dan barang-barang yang tidak memenuhi aturan impor akan disita. Dalam kasus yang parah, wisatawan bahkan dapat memiliki visa mereka dibatalkan karena pelanggaran biosekuriti.

Menanggapi denda tersebut, suami June hanya menyuruh untuk membayarnya. Lalu June menolak karena tidak mampu membayarnya lantaran tabungan mereka berisi uang pensiunan untuk hidup.

Namun apa daya, Ia harus berlapang dada membayar denda tersebut. Kemudian Ia membagikan cerita ini kepada semua orang agar tidak terjadi hal yang serupa. “Semua orang yang saya ceritakan perihal denda itu tidak mempercayainya,” ujar june.


















Muhammad Naufal Andriansyah

Saya adalah mahasiswa program studi Penerbitan (Jurnalistik) Politeknik Negeri Jakarta

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama